Advertise Here

LOFA LOFIANA SAMARA

- Another Blogger Blog's

Comments: (0)


Macam – macam paragraf menjadi  4  :
*      Induktif  : Pokok pikiran yang terletak di akhir paragraf
*      Deduktif :  Di awal paragraf
*      Naratif : Paragraf yang tidak memiliki kalimat utama karena sudah tersebar di paragraf
*      Paratif :  Awal atau akhir paragraf
Paragraf Deduktif
Pada beberapa hari ini hujan semakin hari- semakin deras, air mulai membanjiri wilayah Jember. Warga di wilayah Jember sangat bingung, karena air yang mengalir ke sungai menjadi meluap.

Kalimat langsung dan tidak langsung
A.    Bermacam- macam bentuk kalimat langsung ada kalimat langsung berbentuk tanya, ada bentuk berita, dan ada juga yang bentuk perintah.
Contoh :
·         Ayah bertanya, “ Sudah selesaikan PR-mu?
·         Ibu berkata, “ Aku akan berangkat ke pasar!”
·         Kata kakek, “ Ambilkan kaca mataku, wan?
Petikan wawancara “ Menciptakan Lingkungan Bersih” juga menggunakan kalimat langsung. Salah satunya adalah berikut ini.
Murti: “Siapa yang membantu bapak dalam menyukseskan program lingkungan bersih dan sehat?
Jadi, kalimat langsung adalah kalimat yang di pakai secara langsung oleh si penutur dan diapit oleh tanda petik ganda (“. . .”)
Kalimat langsung dapat di ubah menjadi kalimat tidak langsung
Ø  Ayah menanyakan apakah PR- ku sudah selesai.
Ø  Ibu mengatakan bahwa akan berangkat ke pasar.
Ø  Kakek menyuruh Iwan untuk mengambil kacamatanya.
Ø  Murti menanyakan siapakah yang membantu bapak (lurah) dalam menyukseskan program lingkungan bersih dan sehat.
Arti dari kata
1.      a. Denotasi
b. Konotasi
c. Homonim
d. Homofon
e. Homograf
f. Polisemi
g. Sinonim
h. Antonim
2. Buatlah contohnya masing- masing 2 kalimat.

JAWAB
a.       Denotasi adalah makna kata yang sesuai dengan makna sebenarnya atau sesuai dengan makna kamus.
Contoh : - hidangan makanan itu dibawa ke meja hijau
-          Koruptor itu di bawa ke meja hijau
b.      Konotasi adalah makna yang bukan sebenarnya dan merujuk pada hal yang lain.
Contoh:
Makna konotasi dibagi menjadi 2:
            Konotasi positif merupakan kata yang memiliki makna yang dirasakan baik dan      lebih sopan.
Konotasi negatif merupakan kata yang bermakna kasar atau tidak sopan.
c.       Homonim adalah kata yang penamaan dan pengucapannya sama tetapi artinya berbeda.
Contoh : Saya pasti bisa mendapatkan nilai bagus ( meraih apa yang diinginkan)
               Kaki Arman terkena bisa ular ( terkena racun ular)
d.      Homofon adalah kata yang diucapkan sama tetapi berbeda dari segi maksud dan juga tulisan.
Contoh : Masa telah berkumpul di depan Istana Negara ( masa/ masyarakat)
               Hidupnya senang sepanjang masa ( masa/ waktu)
e.       Homograf adalah kata yang sama ejanya dengan kata lain, tetapi berbeda lafal dan maknanya.
Contoh : Buah apel ini enak rasanya ( apel maksudnya buah)
               Anak – anak telah apel di lapangan tadi pagi ( apel maksudnya berkumpul)
f.       Polisemi adalah kata yang mempunyai banyak makna.
Contoh : Kepalanya terluka terkena pecahan kaca.
               Kepala kantor itu bukan paman saya.
               Kepala surat biasanya berisi hama dan alamat kantor.
               Kepala jarum itu terbuat dari plastik.
                Yang duduk di kepala meja itu pasti orang penting.

A.  CERPEN
1.      Pengertian
Cerpen adalah cerita pendek maksud pendek disini adalah panjang cerita itu kurang dari 10.000 ribu kata atau kurang dari 10 halaman. Selain itu, cerpen hanya memberikan kesan tunggal yang dominan dan memusatkan diri pada satu tokoh dan satu situasi.
2.      Unsur –unsur cerpen
Seperti halnya novel, cerpen memiliki unsur pembentuk dari dalam karya itu sendiri (intrinsik) dan unsur dari luar karya itu (ekstrinsik). Nasib pelaku utama dalam cerpen tidak mengalami perubahan. Unsur intrinsik cerpen dan novel meliputi : tema, penokohan, alur, latar, gaya bahasa, sudut pandang, dan amanat, unsur ekstrinsik  cerpen dan novel meliputi : kondisi sosial politik pengarang, agama/ kepercayaan pengarang, kebiasaan budaya hidup pengarang dan aliran seni pengarang.
            Dalam bab ini hanya di jelaskan unsur instrinsiknya.
a.       Tema
Tema adalah ide pokok cerita yang menjiwai seluruh isi cerita. Tema suatu cerpen dan novel dapat berupa:
1.      Perlunya mencari ilmu untuk bekal hidup di masa yang akan datang.
2.      Kewajiban menolong sesama.
3.      Penderitaan hidup karena putus cinta
4.      Kesuksesan hidup karena kerja keras
5.      Kekuasaan mengalahkan kebenaran
6.      Perlunya memiliki jiwa patriotisme untuk membangun negar dsb.
b.      Alur
Alur adalah jalannya cerita sejak awal sampai akhir. Alur di bedakn menjadi 3 macam:
1.      Alur maju
Adalah jalannya cerita yang terjadi sesuai urutan waktu kejadian atau sejak awal sampai akhir cerita (A-Z).
2.      Alur mundur  (sorot balik)
Adalah jalannya cerita yang terjadi dari akhir cerita lalu ke awal cerita.
3.      Alur campuran
Adalah jalannya cerita yang terjadi secar tidak berurutan. Bisa dari awal , dari akhir atau dari bagian tengah cerita.
Rangkaian/ tahapan peristiwa dalam cerpen dan novel adalah:
1.      Tahap perkenalan (eksposisi)
2.      Tahap pemunculan konflik
3.      Tahappeninkatan konflik (komplikasi)
4.      Tahap puncak konflik (klimaks)
5.      Tahap peleraian, dan
6.      Tahap penyelesaian (resolusi)
c.       Penokohan
Penokohan adalah penempatan tokoh dan watak tokoh dalam sebuah cerita. Berdasarkan sifat tokoh, tokoh di bedakan menjadi tokoh protagonis (tokoh yang mewkili ide pendengar/ pembaca atau tokoh yangbaik), tokoh antagonis  (tokoh penentang protagois atau tokoh jahat), dan tokoh tritagonis(tkoh penengah atau netral)
Berdasarkan perannya dalam cerita, tokoh di bedakan menjadi tokoh utama, tokoh pembantu, dan tokoh figuran (pelengkap saja).
d.      Latar
Latar ada tiga macam, yaitu: tempat, waktu, dan suasana yang terjadi dalam cerita. Misalnya waktunya malam hari, tempatnya di dalam kamar , suasananya gembira, dan sebagainya.
e.       Gaya bahasa
Gaya bahasa adalah pilihan kata dalam ungkapan yang digunaka pengarang dalam bercerita. Termasuk dalam gaya bahasa adalah penggunaan majas.
f.       Sudut pandang
Sudut pandang adalah posisi pengarang dalam cerita. Sudut pandang sama juga dengan kata ganti orang . secara umum , sudut pandang/ kata ganti orang di bagi menjadi tiga macam, yaitu:
1)      Kata ganti orang pertamaa (orang yang berbicara)
a.       Tunggal → di tandai oleh kata aku, saya, hamba, beta
b.      Jamak → di tandai oleh kata  kami, kita
2)      Kata ganti orang kedua (orang yang dibicarakan)
a.       Tunggal → di tandai oleh kata kamu, engkau, saudara, anda, bapak
b.      Jamak → di tandai oleh kata kalian
3)      Kata ganti orang ketiga (orang yang dibicarakan)
a.       Tunggal → ditandai oleh kata ia, dia, beliau, ahmat, siti (nama orang)
b.      Jamak → di tandai oleh kata mereka
Tetapi, daalam cerita (cerpen dan novel) sudut pandang hanya ada.
1)      Sudut pandang orang pertama, ditandai kata aku, saya, kami.
2)      Sudut pandang orang ketiga, ditandai kata dia, ia, mereka nama orang (seperti Hasan, Tuti, Maria, dsb)
3)      Sudut pandang pengarang sebagai pencerita/ serba tahu, dintadai oleh kemampuan pengarang:
Mengetahui seluk beluk kehidupan tokoh, termasuk segala sifat tokoh.
Dalam pengunaannya,yang sering digunakan adalah sudut pandang orang pertama dan orang ketiga.
g.      Amanat
Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang dalam cerita.
Contoh amanat antara lain:
1)      Janganlah kita merendahkan orang lain, sebab belum tentu kita lebih baik daripadanya.
2)      Rajinlah menabung untuk bekal hari esok.
3)      Tuntutlah ilmu agar hidup menjadi mudaah.
4)      Hormatilah kedua orang tua kita.
5)      Berlakulah adil terhadap sesama, dan sebagainya.