Macam – macam paragraf menjadi 4 :
Induktif : Pokok pikiran yang terletak di akhir
paragraf
Deduktif : Di awal paragraf
Naratif :
Paragraf yang tidak memiliki kalimat utama karena sudah tersebar di paragraf
Paratif : Awal atau akhir paragraf
Paragraf Deduktif
Pada
beberapa hari ini hujan semakin hari- semakin deras, air mulai membanjiri
wilayah Jember. Warga di wilayah Jember sangat bingung, karena air yang
mengalir ke sungai menjadi meluap.
Kalimat langsung dan tidak langsung
A.
Bermacam- macam
bentuk kalimat langsung ada kalimat langsung berbentuk tanya, ada bentuk
berita, dan ada juga yang bentuk perintah.
Contoh
:
·
Ayah bertanya, “
Sudah selesaikan PR-mu?
·
Ibu berkata, “
Aku akan berangkat ke pasar!”
·
Kata kakek, “ Ambilkan
kaca mataku, wan?
Petikan wawancara “
Menciptakan Lingkungan Bersih” juga menggunakan kalimat langsung. Salah satunya
adalah berikut ini.
Murti: “Siapa yang membantu
bapak dalam menyukseskan program lingkungan bersih dan sehat?
Jadi, kalimat langsung
adalah kalimat yang di pakai secara langsung oleh si penutur dan diapit oleh
tanda petik ganda (“. . .”)
Kalimat langsung dapat
di ubah menjadi kalimat tidak langsung
Ø Ayah menanyakan apakah PR- ku sudah selesai.
Ø Ibu mengatakan bahwa akan berangkat ke pasar.
Ø Kakek menyuruh Iwan untuk mengambil kacamatanya.
Ø Murti menanyakan siapakah yang membantu bapak
(lurah) dalam menyukseskan program lingkungan bersih dan sehat.
Arti dari kata
1.
a. Denotasi
b. Konotasi
c. Homonim
d. Homofon
e. Homograf
f. Polisemi
g. Sinonim
h. Antonim
2. Buatlah contohnya
masing- masing 2 kalimat.
JAWAB
a.
Denotasi adalah
makna kata yang sesuai dengan makna sebenarnya atau sesuai dengan makna kamus.
Contoh : - hidangan
makanan itu dibawa ke meja hijau
-
Koruptor itu di
bawa ke meja hijau
b.
Konotasi adalah
makna yang bukan sebenarnya dan merujuk pada hal yang lain.
Contoh:
Makna
konotasi dibagi menjadi 2:
Konotasi positif merupakan kata yang memiliki
makna yang dirasakan baik dan lebih sopan.
Konotasi
negatif merupakan kata yang bermakna kasar atau tidak sopan.
c.
Homonim adalah
kata yang penamaan dan pengucapannya sama tetapi artinya berbeda.
Contoh : Saya
pasti bisa mendapatkan nilai bagus ( meraih apa yang diinginkan)
Kaki Arman terkena bisa ular (
terkena racun ular)
d.
Homofon adalah
kata yang diucapkan sama tetapi berbeda dari segi maksud dan juga tulisan.
Contoh : Masa
telah berkumpul di depan Istana Negara ( masa/ masyarakat)
Hidupnya senang sepanjang masa (
masa/ waktu)
e.
Homograf adalah
kata yang sama ejanya dengan kata lain, tetapi berbeda lafal dan maknanya.
Contoh : Buah
apel ini enak rasanya ( apel maksudnya buah)
Anak – anak telah apel di
lapangan tadi pagi ( apel maksudnya berkumpul)
f.
Polisemi adalah
kata yang mempunyai banyak makna.
Contoh :
Kepalanya terluka terkena pecahan kaca.
Kepala kantor itu bukan paman
saya.
Kepala surat biasanya berisi
hama dan alamat kantor.
Kepala jarum itu terbuat dari
plastik.
Yang duduk di kepala meja itu
pasti orang penting.
A.
CERPEN
1.
Pengertian
Cerpen adalah cerita pendek maksud pendek disini
adalah panjang cerita itu kurang dari 10.000 ribu kata atau kurang dari 10
halaman. Selain itu, cerpen hanya memberikan kesan tunggal yang dominan dan
memusatkan diri pada satu tokoh dan satu situasi.
2.
Unsur –unsur
cerpen
Seperti halnya novel, cerpen memiliki unsur
pembentuk dari dalam karya itu sendiri (intrinsik) dan unsur dari luar karya
itu (ekstrinsik). Nasib pelaku utama dalam cerpen tidak mengalami perubahan.
Unsur intrinsik cerpen dan novel meliputi : tema, penokohan, alur, latar, gaya
bahasa, sudut pandang, dan amanat, unsur ekstrinsik cerpen dan novel meliputi : kondisi sosial
politik pengarang, agama/ kepercayaan pengarang, kebiasaan budaya hidup
pengarang dan aliran seni pengarang.
Dalam bab ini hanya di jelaskan
unsur instrinsiknya.
a.
Tema
Tema adalah ide
pokok cerita yang menjiwai seluruh isi cerita. Tema suatu cerpen dan novel
dapat berupa:
1.
Perlunya mencari
ilmu untuk bekal hidup di masa yang akan datang.
2.
Kewajiban
menolong sesama.
3.
Penderitaan
hidup karena putus cinta
4.
Kesuksesan hidup
karena kerja keras
5.
Kekuasaan
mengalahkan kebenaran
6.
Perlunya
memiliki jiwa patriotisme untuk membangun negar dsb.
b.
Alur
Alur adalah
jalannya cerita sejak awal sampai akhir. Alur di bedakn menjadi 3 macam:
1.
Alur maju
Adalah jalannya cerita yang terjadi
sesuai urutan waktu kejadian atau sejak awal sampai akhir cerita (A-Z).
2.
Alur mundur (sorot balik)
Adalah jalannya cerita yang terjadi dari
akhir cerita lalu ke awal cerita.
3.
Alur campuran
Adalah jalannya cerita yang terjadi secar tidak
berurutan. Bisa dari awal , dari akhir atau dari bagian tengah cerita.
Rangkaian/ tahapan
peristiwa dalam cerpen dan novel adalah:
1.
Tahap perkenalan
(eksposisi)
2.
Tahap pemunculan
konflik
3.
Tahappeninkatan
konflik (komplikasi)
4.
Tahap puncak
konflik (klimaks)
5.
Tahap peleraian,
dan
6.
Tahap
penyelesaian (resolusi)
c.
Penokohan
Penokohan adalah
penempatan tokoh dan watak tokoh dalam sebuah cerita. Berdasarkan sifat tokoh,
tokoh di bedakan menjadi tokoh protagonis (tokoh yang mewkili ide pendengar/
pembaca atau tokoh yangbaik), tokoh antagonis
(tokoh penentang protagois atau tokoh jahat), dan tokoh tritagonis(tkoh
penengah atau netral)
Berdasarkan perannya dalam cerita, tokoh di bedakan
menjadi tokoh utama, tokoh pembantu, dan tokoh figuran (pelengkap saja).
d.
Latar
Latar ada tiga
macam, yaitu: tempat, waktu, dan suasana yang terjadi dalam cerita. Misalnya
waktunya malam hari, tempatnya di dalam kamar , suasananya gembira, dan
sebagainya.
e.
Gaya bahasa
Gaya bahasa
adalah pilihan kata dalam ungkapan yang digunaka pengarang dalam bercerita.
Termasuk dalam gaya bahasa adalah penggunaan majas.
f.
Sudut pandang
Sudut pandang
adalah posisi pengarang dalam cerita. Sudut pandang sama juga dengan kata ganti
orang . secara umum , sudut pandang/ kata ganti orang di bagi menjadi tiga
macam, yaitu:
1)
Kata ganti orang
pertamaa (orang yang berbicara)
a.
Tunggal → di
tandai oleh kata aku, saya, hamba, beta
b.
Jamak → di
tandai oleh kata kami, kita
2)
Kata ganti orang
kedua (orang yang dibicarakan)
a.
Tunggal → di
tandai oleh kata kamu, engkau, saudara, anda, bapak
b.
Jamak → di
tandai oleh kata kalian
3)
Kata ganti orang
ketiga (orang yang dibicarakan)
a.
Tunggal →
ditandai oleh kata ia, dia, beliau, ahmat, siti (nama orang)
b.
Jamak → di
tandai oleh kata mereka
Tetapi, daalam cerita (cerpen dan novel)
sudut pandang hanya ada.
1)
Sudut pandang
orang pertama, ditandai kata aku, saya, kami.
2)
Sudut pandang
orang ketiga, ditandai kata dia, ia, mereka nama orang (seperti Hasan, Tuti,
Maria, dsb)
3)
Sudut pandang
pengarang sebagai pencerita/ serba tahu, dintadai oleh kemampuan pengarang:
Mengetahui seluk beluk kehidupan tokoh,
termasuk segala sifat tokoh.
Dalam pengunaannya,yang sering digunakan
adalah sudut pandang orang pertama dan orang ketiga.
g.
Amanat
Amanat adalah
pesan yang ingin disampaikan pengarang dalam cerita.
Contoh amanat
antara lain:
1)
Janganlah
kita merendahkan orang lain, sebab belum tentu kita lebih baik daripadanya.
2)
Rajinlah
menabung untuk bekal hari esok.
3)
Tuntutlah
ilmu agar hidup menjadi mudaah.
4)
Hormatilah
kedua orang tua kita.
5)
Berlakulah
adil terhadap sesama, dan sebagainya.