Kalimat langsung dan
tidak langsung
a. Bermacam-macam
kalimat langsung
Ada
kalimat langsung berbentuk tanya, ada bentuk berita, dan ada juga yang bentuk
perintah.
v Ayah bertanya ,” sudah selesaikah PR-mu ?”
v Ibu
berkata,” aku akan berangkat ke pasar !”
v Kata
kakek,” ambilkan kaca mataku, Wan !”
Petikan wawancara “ menciptakan
lingkungan bersih juga menggunakan kalimat langsung. Salah satunya adalah
Murti:” siapa yang membantu bapak dalam
menyukseskan progam lingkungan bersih
dan sehat?”
Jadi,kalimat langsung adalah kalimat
yang dipakai secara langsung oleh SI penutur dan diapait oleh tanda petik ganda
(“........”)
Kalimat langsung dapat diubah menjadi
kaimat tidak langsung.
_ ayah menanyakan apakah PR_ku sudah
selesai .
_ ibu mengatak bahwa akan berangkat ke
pasar
_ kakek menyuruh IWAN untuk mengabil
kacamatanya.
_ murti menanyakan siapakah yang
membantu bapak (lurah) dalam menyukseskan progam lingkungan bersih dan sehat.
Jumat,
25 April 2014
Puisi adalah salah satu hasil karya
sastra yang masih tumbuh dan berkembang sampai sekarang. Akan tetapi tidak
semua orang dapat dengan mudah memahami apa isi yang terkandung dalam sebuah
puisi. Karena puisi mengkomunikasikan hasil cipta sastra yang terkandung
menggunakan bahasa yang sulit dimengerti. Bahasa puisi tidaklah seperti bahasa
sehari-hari. Memahami puisi dapat dilakukan diantaranya, melalui pemahaman dari
cara pengungkapan isi berupa gambaran penginderaan. Sesuatu yang berhubungan
denagn yang terungkap dalam puisi tersebut.
Hal-hal yang bisa kamu peroleh ketika mendengarkan pembacaan puisi, antara lain :
1. Dapat mengembangkan dan mempertajam rasa keindahan dalam dirimu.
2. Dapat mengembangkan sikap berempati dan bersimpati terhadap orang lain.
3. Dapat memperluas pengetahuan dan pengalaman.
4. Dapat merefleksikan pembacaan puisi dalam berbagai bentuk.
Setelah mendengarkan pembacaan puisi , dapat diberikan tanggapan. Menanggapi cara pembacaan puisi berarti memberikan komentar terhadap pembacaan puisi seseorang. Tanggapan atau komentar tersebut dapat berupa kritikan, masukan, penilaian, ataupun pujian. Sebelum memberikan tanggapan terhadap pembacaan puisi, alangkah baiknya kamu memahami aspek-aspek yang baik dalam pembacaan puisi. Sehingga dalam menanggapi kamu dapat memberikan penilaian nama hal yang sudah baik dan tepat serta nam hal yang masih kurang.
Hal yang dapt ditanggapi dalam pembacaan puisi meliputi hal berikut.
1. Penerangan unsur irama dalam pembacaan sebuah puisi dapat diartikan sebagai pengolahan nada yang menyangkut tinggi rendah dan panjang pendeknya nada. Berkaitan dengan irama, seorang pembaca puisi harus sadar akan kekuatan napas dan jangkauan vokal yang di miliki.
2. Unsur mimik dan ekspresi dalam pembacaan puisi berkaitan dengan raut wajah dan gerak tubuh.
3. Penerapan unsur kinesik (bisikan) dalam pembacaan puisi dapat diterapkan pada kata-kata yang bersifat tanya, keluhan, atau penekanan.
4. Volume suara dalam pembacaan dapat menjakau seluruh pendengar, tidak terkesan dipaksakan, jelas, dan mantap.
5. Penghayatan terhadap puisi dangan pemahaman tema atau isi puisi tersebut.
Hal-hal yang bisa kamu peroleh ketika mendengarkan pembacaan puisi, antara lain :
1. Dapat mengembangkan dan mempertajam rasa keindahan dalam dirimu.
2. Dapat mengembangkan sikap berempati dan bersimpati terhadap orang lain.
3. Dapat memperluas pengetahuan dan pengalaman.
4. Dapat merefleksikan pembacaan puisi dalam berbagai bentuk.
Setelah mendengarkan pembacaan puisi , dapat diberikan tanggapan. Menanggapi cara pembacaan puisi berarti memberikan komentar terhadap pembacaan puisi seseorang. Tanggapan atau komentar tersebut dapat berupa kritikan, masukan, penilaian, ataupun pujian. Sebelum memberikan tanggapan terhadap pembacaan puisi, alangkah baiknya kamu memahami aspek-aspek yang baik dalam pembacaan puisi. Sehingga dalam menanggapi kamu dapat memberikan penilaian nama hal yang sudah baik dan tepat serta nam hal yang masih kurang.
Hal yang dapt ditanggapi dalam pembacaan puisi meliputi hal berikut.
1. Penerangan unsur irama dalam pembacaan sebuah puisi dapat diartikan sebagai pengolahan nada yang menyangkut tinggi rendah dan panjang pendeknya nada. Berkaitan dengan irama, seorang pembaca puisi harus sadar akan kekuatan napas dan jangkauan vokal yang di miliki.
2. Unsur mimik dan ekspresi dalam pembacaan puisi berkaitan dengan raut wajah dan gerak tubuh.
3. Penerapan unsur kinesik (bisikan) dalam pembacaan puisi dapat diterapkan pada kata-kata yang bersifat tanya, keluhan, atau penekanan.
4. Volume suara dalam pembacaan dapat menjakau seluruh pendengar, tidak terkesan dipaksakan, jelas, dan mantap.
5. Penghayatan terhadap puisi dangan pemahaman tema atau isi puisi tersebut.
Puisi merupakan salah satu ungkapan
perasaan. Ungkapan perasaan bisa melalui kebanggaan, kekaguman, kekecewaan,
kekesalan, dan lain-lain. Unsur imajinasi akan dapat mewarnai bentuk puisi
menjadi lebih indah. Sedangkan keindahan puisi itu sendiri terbangun dari
diksi, nada, irama, bahkan kinesiknya.
Menulis puisi dapat dilakukan dengan berbagai cara. Sebagaimana telah kamu ketahui, bahkan puisi dapat ditulis berdasarkan pengalaman-pengalaman yang telah dialami. Pengalaman yang menyedihkan, membahagiakan, mengecewakan, menyenangkan, dan sebagainya dapat kamu jadikan sebagai bahan inspirasi untuk menulis puisi. Dengan begitu dapat di simpulkan bahwa penulis puisi itu sangatlah mudah karena berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
Meskipun tidak ada teoripenciptaan puisi, puisi memiliki perasaan yang bersifat umum, meliputi badan puisi, bahasa, bentuk ekspresi puisi, dan pengembangan bahan. Ada sebelas unsur dalam penulisan puisi, yaitu diksi, pengimajian, kata konkret, majas, versifikasi (meliputi rima, ritma, dan metrum), tipografi, sarana retorika, tema, nilai rasa, nada atau sikap penyair terhadap puisi, dan amanat.
Kemampuan menulis puisi sebenarnya termasuk jenis keterampilan. Seperti keterampilan lain, untuk mampu menulis puisi kita perlu berlatih. Berikut merupakan langkah awal dalam berlatih menulis puisi.
1. Menentukan tema yang akan diangkat dalam puisimu.
2. Sebelum memulai menulis, bebaskanlah hatimu dari segala macam rasa takut yang selam ini menghantui. Takut salah, taku tidak berbobot, takut dilecehkan, dan sebagainya.
3. Tulislah semua kata-kata yang muncul dibenakmu yang terkait dengan tema tersebut. Dalam tahap ini, kamu tidak perlu merisaukan penggunaan diksi.
4. Setelah kamu rasa cukup atau selesai, mulailah kamu cermati : keindahan diksi, perimaan, urutan, keserasian bait, dan unsur-unsur puisi lainnya (metafora, citraan, simbol, mitos, tema, dan amanat)
Menulis puisi dapat dilakukan dengan berbagai cara. Sebagaimana telah kamu ketahui, bahkan puisi dapat ditulis berdasarkan pengalaman-pengalaman yang telah dialami. Pengalaman yang menyedihkan, membahagiakan, mengecewakan, menyenangkan, dan sebagainya dapat kamu jadikan sebagai bahan inspirasi untuk menulis puisi. Dengan begitu dapat di simpulkan bahwa penulis puisi itu sangatlah mudah karena berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
Meskipun tidak ada teoripenciptaan puisi, puisi memiliki perasaan yang bersifat umum, meliputi badan puisi, bahasa, bentuk ekspresi puisi, dan pengembangan bahan. Ada sebelas unsur dalam penulisan puisi, yaitu diksi, pengimajian, kata konkret, majas, versifikasi (meliputi rima, ritma, dan metrum), tipografi, sarana retorika, tema, nilai rasa, nada atau sikap penyair terhadap puisi, dan amanat.
Kemampuan menulis puisi sebenarnya termasuk jenis keterampilan. Seperti keterampilan lain, untuk mampu menulis puisi kita perlu berlatih. Berikut merupakan langkah awal dalam berlatih menulis puisi.
1. Menentukan tema yang akan diangkat dalam puisimu.
2. Sebelum memulai menulis, bebaskanlah hatimu dari segala macam rasa takut yang selam ini menghantui. Takut salah, taku tidak berbobot, takut dilecehkan, dan sebagainya.
3. Tulislah semua kata-kata yang muncul dibenakmu yang terkait dengan tema tersebut. Dalam tahap ini, kamu tidak perlu merisaukan penggunaan diksi.
4. Setelah kamu rasa cukup atau selesai, mulailah kamu cermati : keindahan diksi, perimaan, urutan, keserasian bait, dan unsur-unsur puisi lainnya (metafora, citraan, simbol, mitos, tema, dan amanat)
Sebuah informasi dalam media cetak, tidak selalu berwujud bacaan saja. Kadang kala
bacaan tersebut disertai juga dengan diagram atau tabel untuk memperjelas
informasi. Jika kalian dapat ingin memahami informasi tersebut secara utuh,
maka kalian harus dapat membaca tabel atau diagram tersebut dengan benar.
Membaca memindai adalah kegiatan membaca untuk menemukan informasi dari bacaan secara cepat dan tepat. Tabel adalah daftar berisi sejumlah besar data informasi yang biasanya berupa kata-kata dan bilangan yang tersusun secara bersistem urut ke bawah dalam lajur atau deret tertentu. Sedangakan diagram merupakan sketsa untuk menunjukkan atau menerangkan sesuatu. Data disampaikan melalui gambar, antara lain diagram gambar, diagram lingkaran, diagram garis, diagram batabg, daln lain-lain.
1. Cara Membuat Tabel
a) Membaca judul tabel terlebih dahulu.
b) Membaca bagian-bagian dalam kolom tabel.
c) Membaca bagian-bagian dalam baris tabel.
d) Membuat kesimpulan berdasarkan isi tabel.
2. Cara Membuat Diagram
a) Membaca judul diagram.
b) Membaca informasi/data dalam diagram.
c) Mengajukan pertanyaan tentang isi diagram.
d) Membuat simpulan isi diagram berdasarkan jawaban pertanyaan tentang diagram.
Membaca memindai adalah kegiatan membaca untuk menemukan informasi dari bacaan secara cepat dan tepat. Tabel adalah daftar berisi sejumlah besar data informasi yang biasanya berupa kata-kata dan bilangan yang tersusun secara bersistem urut ke bawah dalam lajur atau deret tertentu. Sedangakan diagram merupakan sketsa untuk menunjukkan atau menerangkan sesuatu. Data disampaikan melalui gambar, antara lain diagram gambar, diagram lingkaran, diagram garis, diagram batabg, daln lain-lain.
1. Cara Membuat Tabel
a) Membaca judul tabel terlebih dahulu.
b) Membaca bagian-bagian dalam kolom tabel.
c) Membaca bagian-bagian dalam baris tabel.
d) Membuat kesimpulan berdasarkan isi tabel.
2. Cara Membuat Diagram
a) Membaca judul diagram.
b) Membaca informasi/data dalam diagram.
c) Mengajukan pertanyaan tentang isi diagram.
d) Membuat simpulan isi diagram berdasarkan jawaban pertanyaan tentang diagram.
Wawancara adalah suatu kegiatan
tanya jawab dengan seseorang untuk meminta keterangan atau pendapatnya tentang
suatu hal. Wawancara diperlukan untuk mengumpulkan informasi sebagai bahan
penyusunan suatu tulisan atau laporan.
Hal-hal penting yang disampaikan narasumber dalam wawancara merupakan pokok-pokok informasi yang terdapat dalam proses wawancara tersebut. Tidak semua yang disampaikan narasumber merupakan hal-hal yang bersifat penting. Hal ini dikarenakan terkadang dalam proses wawancara seorang pewawancara menyelipkan pertanyaan-pertanyaan ringan yang tidak bersifat substansi sebagai selingan dalam wawancara. Dalam hal ini, pokok-pokok informasi yang disampaikan narasumber biasanya merupakan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan perihal yang dibidangi narasumber serta tema yang dibicarakan.
Untuk memperoleh hal-hal penting dari wawancara, kita bisa mencarinya dengan menentukan kalimat utama dari setiap jawaban yang diberikan oleh narasumber. Selain itu, kita juga bisa menggunakan rumus 5W + 1H yaitu what (apa), who (siapa), where (di mana), when (kapan), why (mengapa), dan how (bagaimana).
Contoh :
Dengarkan pembacaan teks wawancara berikut !
Pewawancara : “Menurut pengamatan Bapak, bagaimanakan tingkat kesadaran pengguna jalan raya dalam menaati peraturan-peraturan yang ada ?”
Narasumber : “Tampaknya tingkat kedisiplinan para pengguna jalan di sini belum bisa dikatakan patuh. Banyak di antara mereka sering seenaknya sendiri panta menghiraukan traffic light, ada yang suka berhenti mendadak tanpa menghiraukan kanan kirinya, yang ada bersikap egois akan kebutuhan sendiri sehingga ingin sampai tujuan tanpa hambatan.”
Pewawancara : “Wah, tentunya hal demikian itu dapat memunculkan bahaya yang besar. Bukankah begitu pak ?”
Narasumber : “Ya, tentu saja. Padalah bila mereka menyadari bahaya itu bukan saja bagi orang lain tetapi bisa juga bagi dirinya sendiri.”
Hal-hal penting yang disampaikan narasumber dalam wawancara merupakan pokok-pokok informasi yang terdapat dalam proses wawancara tersebut. Tidak semua yang disampaikan narasumber merupakan hal-hal yang bersifat penting. Hal ini dikarenakan terkadang dalam proses wawancara seorang pewawancara menyelipkan pertanyaan-pertanyaan ringan yang tidak bersifat substansi sebagai selingan dalam wawancara. Dalam hal ini, pokok-pokok informasi yang disampaikan narasumber biasanya merupakan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan perihal yang dibidangi narasumber serta tema yang dibicarakan.
Untuk memperoleh hal-hal penting dari wawancara, kita bisa mencarinya dengan menentukan kalimat utama dari setiap jawaban yang diberikan oleh narasumber. Selain itu, kita juga bisa menggunakan rumus 5W + 1H yaitu what (apa), who (siapa), where (di mana), when (kapan), why (mengapa), dan how (bagaimana).
Contoh :
Dengarkan pembacaan teks wawancara berikut !
Pewawancara : “Menurut pengamatan Bapak, bagaimanakan tingkat kesadaran pengguna jalan raya dalam menaati peraturan-peraturan yang ada ?”
Narasumber : “Tampaknya tingkat kedisiplinan para pengguna jalan di sini belum bisa dikatakan patuh. Banyak di antara mereka sering seenaknya sendiri panta menghiraukan traffic light, ada yang suka berhenti mendadak tanpa menghiraukan kanan kirinya, yang ada bersikap egois akan kebutuhan sendiri sehingga ingin sampai tujuan tanpa hambatan.”
Pewawancara : “Wah, tentunya hal demikian itu dapat memunculkan bahaya yang besar. Bukankah begitu pak ?”
Narasumber : “Ya, tentu saja. Padalah bila mereka menyadari bahaya itu bukan saja bagi orang lain tetapi bisa juga bagi dirinya sendiri.”
A. BERTELEPON
Telepon berarti pesawat dengan listrik dan kawat untuk bercakap-cakap antara dua orang yang berjauhan tempatnya atau percakapan yang disampaikan melalui pesawat. Telepon merupakan alat komunikasi yang cukup efektif dalam menghubungi seseorang untuk memperoleh atau mengabarkan berita. Pada umumnya, telepon digunakan agar mempermudah hubungan atau komunikasi, walaupun tempatnya berjauhan.
Bertelepon berarti kamu berhadapan dengan orang lain walaupun tidak secara langsung bertatap muka. Untuk menghemat biaya bertelepon, kamu harus menggunakan kalimat efektif dan harus menghargai lawan bicara dengan cara menjaga sopan santun. Meskipun dalam bertelepon tidak saling bertatap muka, bahasa yang santun wajib digunakan. Kalimat efektif adalah kalimat yang singkat dan jelas. Singkat artinya menggunakan kosakata secara hemat. Sedangkan jelas artinya tidak menimbulkan penafsiran ganda.
Berikut ini tata cara bertelepon yang baik.
1. Ucapkan salam pembuka.
2. Sebutkan nama dan tujuan kita menelepon.
3. Lakukan dengan kata-kata hemat tapi jelas dan mudah dipahami.
4. Gunakan bahasa yang santun.
5. Akhiri pembicaraan dengan ucapan terima kasih dan salam.
Contoh :
Guru : “Hallo, selamat pagi!”
Siswa : “Selamat pagi, dapatkah saya berbicara dengan Pak Surya?”
Guru : “Iya saya sendiri. Ini siapa? Ada keperluan apa?”
Siswa : “Saya Willy siswa kelas 7B, Pak. Karena ayah dan ibu saya sakit, saya ijin tidak masuk sekolah.”
Guru : “Oh, begitu. Baiklah, semoga orang tuamu cepat sembuh.”
Siswa : “Terima kasih pak. Selamat pagi.”
Guru : “Selamat pagi.”
B. MEMBACA INTENSIF BUKU BIOGRAFI
Pernahkan kamu membaca biografi seorang tokoh terkenal? Hal-hal apa saja yang dituliskan dalam biografi tersebut?
Biografi merupakan catatan riwayat hidup seorang tokoh, seperti negarawan, ilmuwan, sastrawan, seniman, dan pengusaha. Kamu dapat membaca biografi yang menguraikan riwayat hidup seseorang tersebut agar dapat mengambil pelajaran penting dari kehidupan tokoh yang bersangkutan.
Membaca intensif merupakan cara membaca yang dilakukan secara saksama terhadap rincian-rincian suatu teks atau bacaan. Di dalam sebuah bacaan terdiri atas beberapa paragraf. Paragraf-paragraf tersebut saling mendukung dalam menjelaskan satu tema. Dalam sebuah paragraf biasanya terdapat satu gagasan utama dan beberapa gagasan penjelas. Gagasan utama adalah gagasan yang menjadi dasar pengembangan paragraf. Sedangkan gagasan penjelas adalah gagasan yang perannya menjelaskan gagasan utama.
Telepon berarti pesawat dengan listrik dan kawat untuk bercakap-cakap antara dua orang yang berjauhan tempatnya atau percakapan yang disampaikan melalui pesawat. Telepon merupakan alat komunikasi yang cukup efektif dalam menghubungi seseorang untuk memperoleh atau mengabarkan berita. Pada umumnya, telepon digunakan agar mempermudah hubungan atau komunikasi, walaupun tempatnya berjauhan.
Bertelepon berarti kamu berhadapan dengan orang lain walaupun tidak secara langsung bertatap muka. Untuk menghemat biaya bertelepon, kamu harus menggunakan kalimat efektif dan harus menghargai lawan bicara dengan cara menjaga sopan santun. Meskipun dalam bertelepon tidak saling bertatap muka, bahasa yang santun wajib digunakan. Kalimat efektif adalah kalimat yang singkat dan jelas. Singkat artinya menggunakan kosakata secara hemat. Sedangkan jelas artinya tidak menimbulkan penafsiran ganda.
Berikut ini tata cara bertelepon yang baik.
1. Ucapkan salam pembuka.
2. Sebutkan nama dan tujuan kita menelepon.
3. Lakukan dengan kata-kata hemat tapi jelas dan mudah dipahami.
4. Gunakan bahasa yang santun.
5. Akhiri pembicaraan dengan ucapan terima kasih dan salam.
Contoh :
Guru : “Hallo, selamat pagi!”
Siswa : “Selamat pagi, dapatkah saya berbicara dengan Pak Surya?”
Guru : “Iya saya sendiri. Ini siapa? Ada keperluan apa?”
Siswa : “Saya Willy siswa kelas 7B, Pak. Karena ayah dan ibu saya sakit, saya ijin tidak masuk sekolah.”
Guru : “Oh, begitu. Baiklah, semoga orang tuamu cepat sembuh.”
Siswa : “Terima kasih pak. Selamat pagi.”
Guru : “Selamat pagi.”
B. MEMBACA INTENSIF BUKU BIOGRAFI
Pernahkan kamu membaca biografi seorang tokoh terkenal? Hal-hal apa saja yang dituliskan dalam biografi tersebut?
Biografi merupakan catatan riwayat hidup seorang tokoh, seperti negarawan, ilmuwan, sastrawan, seniman, dan pengusaha. Kamu dapat membaca biografi yang menguraikan riwayat hidup seseorang tersebut agar dapat mengambil pelajaran penting dari kehidupan tokoh yang bersangkutan.
Membaca intensif merupakan cara membaca yang dilakukan secara saksama terhadap rincian-rincian suatu teks atau bacaan. Di dalam sebuah bacaan terdiri atas beberapa paragraf. Paragraf-paragraf tersebut saling mendukung dalam menjelaskan satu tema. Dalam sebuah paragraf biasanya terdapat satu gagasan utama dan beberapa gagasan penjelas. Gagasan utama adalah gagasan yang menjadi dasar pengembangan paragraf. Sedangkan gagasan penjelas adalah gagasan yang perannya menjelaskan gagasan utama.
Karya
sastra adalah hasil cipta,rasa, dan karsa manusia yang berwujud seni
Contoh
karya sastra: -Puisi.
-Prosa (karangan yang berbentuk cerita)
-drama
Puisi: -Puisi lama
-Puisi baru
Puisi lama: -Pantun
-Syair
Macam-macam puisi baru:
1. Balada
puisi berisi kisah/cerita
2. Himne
puisi pujaan untuk Tuhan,tanah air, dan pahlawan
3. Ode
puisi sanjungan untuk orang yang berjasa
4. Epigram
puisi yang berisi tuntunan/ajaran hidup
5. Romance
berisi luapan perasaan cinta kasih
6. Elegi
berisi ratap tangis/kesedihan
7. Satire
berisi sindiran/kritik
ciri-ciri pantun:
-drama
Puisi: -Puisi lama
-Puisi baru
Puisi lama: -Pantun
-Syair
Macam-macam puisi baru:
1. Balada
puisi berisi kisah/cerita
2. Himne
puisi pujaan untuk Tuhan,tanah air, dan pahlawan
3. Ode
puisi sanjungan untuk orang yang berjasa
4. Epigram
puisi yang berisi tuntunan/ajaran hidup
5. Romance
berisi luapan perasaan cinta kasih
6. Elegi
berisi ratap tangis/kesedihan
7. Satire
berisi sindiran/kritik
ciri-ciri pantun:
1. Terdiri
dari 4 baris
2. Baris 1
& 2 sampiran
3. Baris 3
& 4 isi
4. Bersajak
a-b-a-b
5. Setiap
baris terdiri dari 8-12 suku kata
0 comments:
Post a Comment